Ketika guru pendidikan luar biasa, Torey Hayden, meninggalkan ruang kelas untuk bekerja di bangsal psikiatri anak, sebuah trio yang berlainan memasuki kehidupannya. Cassandra, sembilan tahun, yang teraniaya, menyerang siapa pun yang berani mendekatinya. Pada usia empat tahun, Drake tidak mau bicara dengan siapa pun, kecuali dengan ibunya. Dan, setelah terkena serangan stroke, Gerda yang sudah lanjut usia terperangkap dalam depresi yang melumpuhkan dan kesenyapan yang diciptakannya sendiri.
The Very Worst Thing
Ini adalah jenis fiksi yang sudah bisa diperkirakan pengarangnya Hayden, yang biasanya menulis nonfiksi. … ini adalah novel tentang masalah, yang digarap dengan baik untuk pembaca belia.
Kirkus Review
Sebuah buku untuk siapa saja yang pernah menjadi anak kecil.
Il Libraio
Sebagai guru, saya selalu mencari buku yang bisa menarik perhatian murid, yang bisa menciptakan sebuah dunia yang bisa kami masuki bersama-sama. THE VERY WORST THING adalah salah satu buku terbaik yang pernah saya gunakan untuk mengajar.
Torey Hayden menangani berbagai masalah yang dihadapi anak-anak yang sering merasa sulit mengungkapkannya. THE VERY WORST THING menggugah diskusi tentang menjadi korban bulan-bulanan, mempertahankan pendirian, keluarga, keluarga asuh, cinta, persahabatan, dan memelihara hewan liar dalam penangkaran.
Setiap siang hari setelah membaca, murid-murid saya suka merengek, “bacakan satu bab lagi dong.” Murid-murid saya bisa menyelami perasaan David, dan saya sering mendengar, “masih ingat apa yang dilakukan David…” ketika mereka membandingkan kehidupan mereka dengan kehidupan dalam THE VERY WORST THING.
Kami mengundang seorang pakar margasatwa untuk bicara di kelas, dan dia terkesan oleh pengetahuan murid-murid saya, yang mereka dapatkan dari buku ini.
Jika Anda termasuk guru yang menyukai novel kisah nyata yang bisa menimbulkan inspirasi, menantang, dan membuka dialog, Anda akan menemukan permata dalam THE VERY WORST THING. Saya sudah menemukannya!
Yvonne, guru kelas 3 SD
Saya suka buku ini karena membicarakan masalah nyata yang dihadapi anak seusia saya . . . dan saya juga ingin punya burung hantu.
Mattie H., 10 tahun, SD Brookline